Kamis, 06 Agustus 2015

Macam Dan Bentuk Interaksi Organisme dalam Ekosistem Antara Lain



a.    Predatorisme (Predasi)
Yaitu interaksi antara 2 organisme atau lebih dimana organisme satu memangsa organisme lain. Organisme satu untung (+) dan organisme lain rugi (mati).
Contoh : Urutan organisme dalam rantai makanan (Herbivora – Carnivora 1 – Carnivora 2 ).
b.  Netralisme
Yaitu Interaksi antar organisme yang tidak saling mempengaruhi.
Contoh : Ayam – Kambing, Burung Gelatik – Walang Sangit, Semut – Ulat, dan sebagainya.
c.   Parasitisme
Yaitu Interaksi antar organisme dimana salah satu untung , sedang yang lain rugi (tidak mati).
Contoh : Benalu – Pohon Mangga,  Tali Putri – Tanaman Teh,  Jamur – Tanaman Jagung.
d.   Komensalisme
Yaitu Interaksi antar organisme dimana yang organisme satu untung dan organisme lain tidak dirugikan.
Contoh : Anggrek – Pohon, Ikan Remora – Hiu, Pohon – Semut.
e.    Mutualisme
Yaitu Interaksi antar organisme dimana kedua organisme mendapat keuntungan.
Contoh : Bunga dengan  Kupu-kupu,  Bunga – lebah, Jamur Micoriza – bintil akar Leguminosa, Bakteri Rhizobium – bintil akar Leguminosa.
f.   Kompetisi (Persaingan)
Yaitu persaingan antar organisme dalam memperoleh kebutuhan hidupnya, seperti : makanan, cahaya, air, tempat hidup, pasangan hidup.  Organisme yang mampu bersaing akan tetap hidup dan berkembang, sedangkan yang tidak mampu bersaing akan mengalami penurunan / kematian.
Kompetisi dibedakan menjadi 2, yaitu :
  • Kompetisi Intraspecies, yaitu persaingan antar organisme dalam satu species.
  • Kompetisi Interspecies, yaitu persaingan antar organisme yang berbeda speciesnya.
Persaingan akan lebih besar terjadi (lebih ganas / gawat) pada persaingan Intraspecies, karena memiliki persamaan dalam hal kebutuhan hidupnya (makanan, tempat tinggal, pasangan hidup), dan 2 species yang sama tidak mungkin menduduki “ Nichia / Relung “  ekologi yang sama. Nichia adalah Status, Fungsi, Jabatan, atau profesi organisme dalam habitat yang teristimewa dalam hal memperoleh makanan dan berinteraksi dengan yang lain. Sedangkan pada Inter-species hanya terjadi persaingan dalam beberapa hal saja (makanan, tempat tinggal).
Tingkatan Organisasi Kehidupan.
Yaitu sekelompok organisme dalam berbagai tingkat yang meliputi : Organisme (Individu) —> Populasi  —> Komunitas  —> Ekosistem  —> Biosfer (bumi).
a.   Organisme
Organisme di sebut juga individu. Pengertian Organisme adalah sekumpulan sistem organ untuk melakukan fungsi tertentu. Pengertian Individu adalah organisme yang hidup berdiri sendiri secara fisiologis bersifat bebas atau tidak mempunyai hubungan organik dengan sesamanya.
b.   Populasi
Yaitu sekumpulan organisme atau makhluk hidup yang memiliki species yang sama. Species yaitu beberapa organisme yang memiliki persamaan morfologi, anatomi, fisiologi, alat reproduksi dan dapat melakukan perkawinan yang menghasilkan keturunan yang fertil.
Contoh : Populasi Ayam, populasi ikan, populasi kerbau, populasi padi, populasi jagung.
c.    Komunitas
Yaitu sekumpulan populasi dalam habitat tertentu. Contoh : Komunitas Kolam (terdiri dari populasi ikan, tumbuhan air, zooplankton, dan sebagainya).
d.    Ekosistem
Yaitu sekumpulan komunitas dengan lingkungan abiotiknya. Atau tempat terjadinya interaksi antara organisme dengan lingkungan abiotiknya. Ekosistem dibedakan menjadi 2, yaitu ekosistem darat (Pegunungan, lembah, Hutan, Sawah, Ladang, Kebun, dan sebagainya), dan ekosistem perairan (Kolam, sungai, danau, pantai, laut, dan sebagainya). Selain terjadi interaksi, dalam ekosistem juga terjadi peristiwa siklus energi, daur materi, produktivitas, dan sebagainya.
e.   Biosfer
Yaitu satu kesatuan ekosistem yang terluas. Contoh : Bumi (terdiri dari ekosistem pegunungan, hutan, lembah, sawah, sungai, laut, dan sebagainya). Peristiwa interaksi pada biosfer terjadi lebih kompleks. Biosfer terdiri dari beberapa Bioma.
Kedudukan setiap organisme dalam ekosistem  memiliki peran atau status yang berbeda – beda.  Berdasarkan fungsi dan peranan organisme dalam ekosistem dibedakan antara lain :

a.  Produsen
yaitu organisme yang dapat membuat makanan sendiri melalui proses fotosintesis.  Organisme yang dapat membuat makanan sendiri disebut juga organisme autotrof. Autotrof dibedakan menjadi 2, yaitu fotoautotrof dan kemoautotrof. Fotoautotrof yaitu organisme yang dapat membuat makanan sendiri dengan bantuan sinar matahari. Contoh: semua jenis tumbuhan hijau. Kemoautotrof yaitu organisme yang dapat membuat makanan sendiri dengan bantuan senyawa kimia. Contoh : Mikroorganisme (Bakteri Belerang, Besi).
b.  Konsumen,
Yaitu organisme yang tidak dapat membuat makanan sendiri (heterotrof). Makanan diperoleh dengan cara mencerna atau mengambil makan dari organisme lain. Macamnya natara lain : Konsumen 1 (Herbivora), Konsumen 2 (Carnivora 1), Konsumen 3 (Carnivora 2), dan seterusnya.
c.  Dekomposer (Perombak / pengurai),
yaitu organisme yang  hidupnya menguraikan sisa–sisa organisme yang sudah mati. Contoh : Jamur dan Bakterei.
d.  Detritivor,
yaitu organisme yang memakan detritus. Detritus adalah fragmen (remukan, hancuran, atau bagian-bagian lembut) dari bahan-bahan yang terurai / sisa organik. Contoh : Cacing Tanah,  Luing, Nematoda, Rayap, Cacing Palolo, Siput pantai, dan Teripang / Mentimun Laut.
    a.  Udara
Faktor ini meliputi :
  • Suhu (Temperatur). Setiap organisme memerlukan suhu tertentu. Ada 3 macam suhu yang mempengaruhi kehidupan organisme, yaitu suhu Minimum, Suhu Optimum, dan Suhu Maksimum. Suhu yang sangat baik untuk kebutuhan hidup organisme adalah suhu optimum.
  • Kelembaban Udara,  merupakan kandungan air di udara. Apabila kelembaban udaranya tinggi berarti kandungan air di udara tinggi. Kandungan air di udara akan mempengaruhi kecepatan penguapan dan kemampuan bertahan hewan terhadap kekeringan.
  • Angin (udara), merupakan faktor mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan organisme(tumbuhan) dalam proses respirasi, transpirasi, persarian/polinasi, pembungaan, penyebaran, dan perakaran.Tanah
b.  Tanah
Tanah sebagai tempat hidupnya organisme.  Bagi tumbuhan sebagai tempat perakaran, dan sumber nutrien (unsur hara). Sedangkan bagi hewan sebagai tempat berlindung dari temperatur udara, pemangsa.  Faktor ini meliputi : derajat keasaman tanah (pH), tekstur tanah (komposisi partikel tanah seperti liat, pasir, debu), kandungan unsur hara (garam mineral).
    c.  Air
Air merupakan faktor abiotik yang sangat penting bagi organisme, terutama organisme air. Faktor abiotik di perairan meliputi antara lain :
  • Suhu / Temperatur. Adanya variasi Suhu air menentukan keberadaan organisme.
  • Gerakan air (Arus dan Ombak), merupakan faktor mempengaruhi penyebaran organisme.
  • Salinitas ,  merupakan kandungan garam mineral dalam air. Air yang memiliki kandungan garam tinggi berarti salinitas / konsentrasinya tinggi, seperti air laut. Salinitas akan mempengaruhi penyebaran organisme.
  • pH Air, merupakan derajat keasaman air yang dapat mempengaruhi penyebaran organisme air.
d.   Topografi
Topografi  merupakan variasi letak suatu tempat di permukaan bumi ditinjau pada ketinggian dari permukaan air laut, garis bujur, dan garis lintang. Perbedaan topografi menyebabkan jatuhnya cahaya matahari menjadi berbeda, menyebabkan suhu, kelembaban, dan tekanan udara maupun pencahayaan juga berbeda. Hal ini yang mempengaruhi persebaran organisme.
  e.    Cahaya,
Cahaya merupakan sumber energi bagi organisme di Bumi. Terutama bagi tumbuhan melalui proses fotosintesis untuk mensintesis makanan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Diberdayakan oleh Blogger.